Sabtu, 31 Oktober 2015

plasenta previa

Nama : Sri NuliaNingsih
Nim : 054.01.01.14
"Akademi Kebidanan Bina Husada Tangerang"
                           2014-2015

 PLASENTA PREVIA
 
Plasenta previa, didefinisikan sebagai plasenta yang menanamkan pada atau di atas os serviks, 1 terjadi pada sekitar 0,3-0,5% dari kehamilan saat persalinan. Karena kemungkinan perdarahan ibu, itu adalah kontributor yang signifikan untuk morbiditas maternal, serta prematuritas dan mortality.2-4 perinatal Selain itu, plasentasi inheren tidak normal ini menciptakan kepedulian terhadap janin kesejahteraan dan janin pertumbuhan. Beberapa fitur dari plasenta previa menunjukkan bahwa populasi pasien ini berisiko lebih tinggi dari pembatasan pertumbuhan intrauterin, faktor risiko yang signifikan untuk mortality.5 perinatal, 6 Pertama, suplai darah ke segmen bawah rahim kurang dari di fundus, 4, 7 mungkin mengakibatkan kurang perfusi untuk plasenta previa. Juga, diulang episode perdarahan dari plasenta previa dapat mempengaruhi oksigenasi janin dan pertumbuhan. Penelitian sebelumnya menilai hubungan antara hambatan pertumbuhan janin plasenta previa telah menghasilkan results.8 bertentangan, 9Meskipun sebagian plasenta previa didiagnosis pada rutinitas pertengahan trimester anatomi USG akan menyelesaikan, prediksi resolusi previa atau ketekunan adalah mustahil saat ini. Ini adalah hanya USG akhir-kehamilan yang definitif dapat membangun ketekunan atau resolusi plasenta previa, yang tidak sedikit untuk membantu manajemen klinis pengawasan janin jika hubungan antara plasenta previa dan pertumbuhan janin dibatasi ada. Dalam beberapa minggu sementara, kepedulian terhadap potensi pertumbuhan janin yang buruk akan memerlukan tambahan ultrasound untuk penilaian pertumbuhan janin, sebagai lawan satu scan pada akhir trimester ketiga untuk menilai lokasi plasenta untuk menentukan cara persalinan.
 
Menurut Browne, klasifikasi plasenta previa didasarkan atas terabanya jaringan plasenta melalui pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu, yaitu:
1. Plasenta Previa Totalis
2.  Plasenta Previa Parsialis
3. Plasenta Previa Marginalis
4. Low Lying Placenta (Plasenta Letak Rendah)

Plasenta Previa Totalis

Bila plasenta menutupi seluruh jalan lahir pada tempat implantasi, jelas tidak mungkin bayi dilahirkan in order to vaginam (normal/spontan/biasa), karena risiko perdarahan sangat hebat.

Plasenta Previa Parsialis

Bila hanya sebagian/separuh plasenta yang menutupi jalan lahir. Pada tempat implantasi inipun risiko perdarahan masih besar dan biasanya tetap tidak dilahirkan melalui pervaginam.

Plasenta Previa Marginalis

Bila hanya bagian tepi plasenta yang menutupi jalan lahir bisa dilahirkan pervaginam tetapi risiko perdarahan tetap besar.

Low Lying Placenta (Plasenta Letak Rendah)

Lateralis plasenta, tempat implantasi beberapa millimeter atau cm dari tepi jalan lahir risiko perdarahan tetap ada, namun bisa dibilang kecil, dan bisa dilahirkan pervaginam dengan aman. Pinggir plasenta berada kira-kira 3 atau 4 cm diatas pinggir pembukaan, sehingga tidak akan teraba pada pembukaan jalan lahir.

Etiologi

Beberapa faktor dan etiologi dari plasenta previa tidak diketahui. Tetapi diduga hal tersebut berhubungan dengan abnormalitas dari vaskularisasi endometrium yang mungkin disebabkan oleh timbulnya parut akibat trauma operasi/infeksi. (Mochtar, 1998). Perdarahan berhubungan dengan adanya perkembangan segmen bawah uterus pada trimester ketiga. Plasenta yang melekat pada area ini akan rusak akibat ketidakmampuan segmen bawah rahim. Kemudian perdarahan akan terjadi akibat ketidakmampuan segmen bawah rahim  untuk berkonstruksi secara adekuat. Faktor risiko plasenta previa termasuk:

  1. Riwayat plasenta previa sebelumnya.
  2. Riwayat seksio sesarea.
  3. Riwayat aborsi.
  4. Kehamilan ganda.
  5. Umur ibu yang telah lanjut, wanita lebih dari 35 tahun.
  6. Multiparitas.
  7. Adanya gangguan anatomis/tumor pada rahim, sehingga mempersempit permukaan bagi penempatan plasenta.
  8. Adanya jaringan rahim pada tempat yang bukan seharusnya. Misalnya dari indung telur setelah kehamilan sebelumnya atau endometriosis.
  9. Adanya trauma selama kehamilan.
  10. Sosial ekonomi rendah/gizi buruk, patofisiologi dimulai dari usia kehamilan 30 minggu segmen bawah uterus akan terbentuk dan mulai melebar serta menipis.
  11. Mendapat tindakan Kuretase.
Diagnosis Plasenta Previa
Gejala klinik plasenta previa dijabarkan sebagai berikut.
1.         Perdarahan
a. Perdarahan terjadi akibat terbentuknya segmen bawah rahim yang menimbulkan pergeseran dan lepasnya plasenta dari implantasi.
b.    Bagian plasenta di depan osteum uteri memungkinkan terjadinya perdarahan.
c.  Perdarahn dapat berulang, tergantung dari luas plasenta yang lepas dan lingkar lumen osteum uteri.
d.    Perdarahan tidak dirasakan sakit.
e.   Perdarahan yang terjadi akibat plasenta previa totalis lebih banyak daripada akibat plasenta previa lainnya.
f.    Tergantung jumlah dan cepatnya perdarahan yang hilang dari sirkulasi umum maternal, akan dapat menimbulkan:

  •       Gejala perdarahan tergantung jumlah dan cepatnya kehilangan darah dari sirkulasi umum:
-   Terjadi perubahan hemodinamik sirkulasi.
-   Terjadi gawat janin.


  •   Gejala klinik yang terjadi sesuai dengan jumlah dan cepatnya kehilangan darah maternal dapat disesuaikan dengan kelas hilangnya darah.
-   Perdarahan tidak menimbulkan tekanan intra uteri bertambah sehingga masih dapat dilakukan pemeriksaan palpasi.
2.       Tertutupnya segmen bawah rahim oleh plasenta.
a.        Tertutupnya bagian bawah uterus oleh plasenta sehingga menghalangi masuknya bagian terendah janin sehingga masih “mengambang” di atas pintu atas panggul.
b.        Dapat menimbulkan kelainan letak janin:
§  Letak sungsang
§  Letak lintang
§  Kepala belum masuk PAP atau miring


Pengaruh plasenta previa pada pertumbuhan janin
 
tujuan
Untuk memperkirakan hubungan antara plasenta previa dan pertumbuhan janin yang abnormal.


Studi Desain
Penelitian kohort retrospektif dari perempuan yang menjalani USG antara 15 dan 22 minggu. Kelompok ditentukan oleh ada atau tidak adanya lengkap atau sebagian plasenta previa. Hasil utama adalah pembatasan pertumbuhan intrauterin (IUGR), didefinisikan sebagai berat lahir <10 persentil dengan standar pertumbuhan Alexander. Analisis univariat, bertingkat, dan multivariabel digunakan untuk memperkirakan efek dari plasenta previa pada pembatasan pertumbuhan janin.


hasil
Dari 59.149 perempuan, 724 (1,2%) didiagnosis dengan previa lengkap atau parsial. Setelah disesuaikan untuk faktor pembaur signifikan (ras kulit hitam, diabetes gestasional, preeklamsia, dan arteri umbilikalis tunggal), risiko pembatasan pertumbuhan intrauterin tetap sama (rasio odds yang disesuaikan, 1,1; interval kepercayaan 95%, 0,9-1,5). Kehadiran perdarahan tidak mempengaruhi risiko pembatasan pertumbuhan.


kesimpulan
Plasenta previa tidak terkait dengan pembatasan pertumbuhan janin. Ultrasound pertumbuhan Serial tidak diindikasikan pada pasien dengan plasenta previa


Prediksi perdarahan di plasenta previa
Plasenta previa menimbulkan risiko tinggi untuk perdarahan masif, dari periode antenatal sampai setelah bedah caesar. Kondisi ini meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi dan morbiditas. Dalam kasus plasenta previa, prediksi prenatal perdarahan tiba-tiba selama kehamilan dan kehilangan darah selama bedah caesar, dan penilaian risiko kepatuhan dari plasenta menggunakan pemeriksaan USG, dapat meningkatkan hasil perinatal. Oleh karena itu, temuan ultrasonografi terkait dengan prediksi perdarahan masif dalam kasus plasenta previa ditelaah dalam artikel ini.




referensi :
http://www.ajog.org/article/S0002-9378%2810%2900583-1/abstract. (attmerican journal of obstetrics & gynecology)
http://www.tjog-online.com/article/S1028-4559%2812%2900003-4/abstract
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3128804/ 
http://www.kebidanan.org/plasenta-previa